Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 November 2016

CUMA SEKOLAH 5 JAM TANPA PR & UN, KENAPA PELAJAR FINLANDIA PINTAR?

Negara dengan pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia yaitu Finlandia justru melakukan berbeda dengan kita. Pelajar di Finlandia hanya menghadapi satu ujian nasional ketika mereka berumur 16 tahun. Tidak hanya minim pekerjaan rumah (PR), pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali lebih lama daripada pelajar di negara lain.

Namun dengan sistem yang leluasa tersebut, mereka justru bisa belajar lebih baik dan jadi lebih pintar. Berikut kunci sukses sistem pendidikan Finlandia yang dilansir dari Hipwee (11/1/16).

1. Anak-Anak Baru Boleh Sekolah Setelah Berusia 7 Tahun

Di Finlandia tidak ada kekhawatiran anak tertinggal dengan anak yang lainnya. Bahkan menurut hukum, anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun. Pertimbanganannya adalah kesiapan mental anak-anak untuk belajar. Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri.

Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian tugas tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran. Mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar.

2. Cara Belajar: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat

Untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama 15 menit. Mereka meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru.
Pelajar jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain. Jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga memiliki manfaat kesehatan. Mereka akan lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di kelas.

3. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari

Tidak hanya jam
istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam per hari. Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk lebih produktif.
Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri.

4. Tidak Ada Sistem Ranking di Sekolah

Finlandia tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.

5. Semua Sekolah Memiliki Kualitas yang Sama dan Gratis

Semua sekolah di Finlandia itu setara bagusnya dan sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua. Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma.

6. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi

Kredibilitas dan mutu guru yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.

7. Gaji dan Pendidikan Guru Dijamin Pemerintah


Penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di Amerika Serikat. Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah.

Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, guru tidak cuma berdiri di depan kelas.
Sumber:sekolahdasar)

Sabtu, 22 Oktober 2016

SEKARANG GURU NAIK PANGKAT TIDAK PERLU PTK, INILAH 12 KEBIJAKAN TERBARU KEMENDIKBUD

Mendikbud baru memiliki gebrakan yang sangat signifikaan, dihadapan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia, Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy, MAP menyampaikan point-point perubahan baru pada era kepemimpinan nya. hal tersebut secara cepat disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong melalui akun media sosial nya ke Grup Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, perihal hasil rapat yang tentu saja sontak membuat kaget para guru.

Isi pertemuan yang kami kutip adalah sebagai berikut:
Hasil pertemuan dengan Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy, MAP
Hari/tgl: Jumat, 21 Oktober 2016 pk 07.45 - 09.00
1. Jenjang SD dan SMP adalah fondasi anak dalam dunia pendidikan
2. Implikasi : Merubah visi & mandset Kepsek, Komite Sekolah dan Guru
3. Kepsek tdk boleh mengajar, tetapi sbagai manajer dan inspirator
4. Pembangunan Karakter d SMP
5. Guru d sekolah min 8 jam dan hari Sabtu libur utk hari keluarga 
6. Full day school. Guru tdk boleh membawa pekerjaan k rmh dan siswa jg tdk boleh ada PR
7. Menyiapkan Manajemen berbasis sekolah & partisipasi masyarakat
8. Tidak ada LKS
9. Tidak ada PTK utk kenaikan pangkat
10. Guru adalah ; real kurikulum
11. Guru adalah : profesi ahli, tanggungjawab sosial dan rasa kesejawatan.
12. Taman Budaya d sekolah sebagai sumber belajar. Itulah info dari Pak Menteri, pesan beliau tolong d share.  Semoga bermanfaat.

Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatkan tiga hal, yaitu:
1)   Peningkatan praktek
2)   Peningkatan (atau pengembangan profesionalisme) pemahaman praktek oleh praktisinya;
3)   Peningkatan situasi tempat pelaksanaan praktek (Grundy dan Kemmis  1982:84 ).
SIFAT  PTK
1)   Penelitian Tindakan kelas memiliki sifat sebagai berikut:
2)   Permasalahan yang di bahas berbasis  kelas, artinya hal-hal yang terjadi di kelas.
3)   Kolaboratif, artinya ada kebersamaan kegiatan dengan pihak yang diberi tindakan.
4)   Tidak menguji teori, tetapi dilaksanakan berdasarkan teori.
5)   Tidak mengeneralisasikan, hasilnya hanya berlaku bagi subjek tindakan itu.
6)   Tidak ada populasi dan sampel, yang ada hanya subjek tindakan.
7)   Tidak ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8)   Dilakukan dalam putaran siklus.    

Sabtu, 03 September 2016

BKN RESMI UMUMKAN KENAIKAN PANGKAT PNS DAN GURU OTOMATIS 4 TAHUN SEKALI

Selamat Pagi Bapak dan Ibu Guru salam sejahtera dan salam edukasi !!
Badan Kepegawaian Nasional (BKN) telah mengubah mekanisme proses kenaikan pangkat pegawai negeri sipil (PNS). Dalam aturan baru itu, sistem kenaikan pangkat terjadi secara otomatis
setiap empat tahun tanpa harus melalui mekanisme pengusulan seperti yang diterapkan selama ini.
Image result for pengumuman bkn

Kepala BKN, Bima Aria Wibisana mengatakan kebijakan ini berlaku untuk PNS struktural dan juga PNS fungsional seperti guru.
“Aturan ini berlaku untuk semuanya, termasuk guru PNS,” ucap Bima ketika ditemui usai pelantikan jabatan kepala BKN di Kantor BKN, Jakarta, akhir Januari 2016 lalu.
Namun demikian, ada beberapa prosedur yang harus diikuti para guru sebelum kenaikan pangkat secara otomatis. Guru PNS tetap harus mengumpulkan angka kredit untuk bisa naik pangkat. “Harus membuktikan angkakreditnya bisa memadai,” katanya.
Selain itu, Bima saat ini juga sedang mengumpulkan data guru yang sudah 4 tahun namun belum naik pangkat.
Bima akan meneliti lebih jauh penyebab belum naiknya pangkat guru tersebut.
“Apakah angkat kreditnya kurang atau kenapa atau tidak diurus administrasinya, kalau kurang dia harus mengumpulkan kredit itu,” tegasnya.
Bima meminta kepada guru PNS agar meningkatkan kompetensinya dan mengumpulkan angka kredit kenaikan pangkat. Namun nantinya, BKN akan memberikan tenggat waktu untuk guru PNS mengumpulkan kredit dengan ikut diklat, seminar dan lain sebagainya.

Bima juga saat ini masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dalam menentukan pola baru kenaikan pangkat guru.

“Hanya saja punya batas waktu untuk mengumpulkan itu, kalau batas waktunya tidak dipenuhi ada sanksi-sanksinya berhentikan sementara dari guru biar fokus. Kita akan bekerjasama dengan Mendikbud untuk ini kalau terjadi harus ada kebijakan yang harus diambil,” tutupnya. Sumber : www.merdeka.com
demikian semoga bermanfaat bagi kita semua, salam PGRI

Selasa, 09 Agustus 2016

Syarat Mengajar 24 Jam akan Dikurangi kemendikbud

syukur alhamdulillah Syarat Mengajar 24 Jam akan Dikurangi kemendikbud

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat malam dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
mari simak informasi terbaru dan sangat penting berikut ini tentang kebijakan terbaru mengenai syarat mengajar guru....
Kualitas guru paling menentukan kualitas pendidikan. Sebagus apapun kurikulum yang digunakan bila tidak ditunjang kualitas guru yang mumpuni, hasil yang diperoleh tidak akan bisa memenuhi harapan. 
“Kurikulum yang ada akan jalan terus. Tapi kurikulum itu hanya nama (bagian luar). Bukan berarti kurikulum itu tidak penting, tapi gurunyalah yang harus ditingkatkan. Kurikulum sebaik apa pun, kalau gurunya tidak berkualitas juga akan percuma,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dalam simposium pelantikan Perhimpunan Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Timur 2016- 2020 di Hotel Elmi, Surabaya, kemarin. 
Menurut Muhadjir, apa yang dimaksud dengan kurikulum sebenarnya telah disampaikan guru kepada siswa ketika mengajar. “Kurikulum itu sebetulnya silabus, dan itu sudah disampaikan guru ketika guru di depan kelas. Jadi yang disampaikan itu sudah sama dengan kurikulum, ya itulah kurikulum. 
Maka itu, kualitas pendidikan tidak ditentukan pergantian kurikulum, sangat ditentukan kualitas guru,” tandasnya. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menerangkan, sedikitnya ada tiga parameter yang menentukan kualitas guru. Ketiganya ditentukan tiga parameter yakni expert (keahlian) atau profesionalisme, tanggung jawab sosial pada kualitas pendidikan, dan panggilan hidup. 
“Kalau guru itu memiliki tiga parameter itu, dia akan tahu apa yang harus dilakukan. Bahkan ekstremnya, tanpa kurikulum pun, guru akan tetap bisa jalan. Kalau kita fokus pada kurikulum dan mengabaikan kualitas guru, pendidikan yang berkualitas akan sulit tercapai,” tandasnya. 
Untuk mendorong peningkatan kualitas guru, Muhadjir berencana mengubah syarat mengajar 24 jam yang selama ini harus dipenuhi guru untuk memperoleh tunjangan sertifikasi. Muhadjir melihat, akibat kebijakan tersebut banyak guru berlomba mengajar di berbagai sekolah demi memenuhi syarat mengajar 24 jam. 
 
Namun, hal ini dilakukan karena mengejar materi alias tunjangan, bukan karena keterpanggilan jiwa. “Keharusan mengajar 24 jam itu juga banyak yang melanggar, dan itu akan saya hapus. Jadi tidak perlu harus 24 jam, mungkin cukup 12 jam. Yang lain bisa diisi dengan kegiatan selain mengajar, seperti kursus atau kegiatan lainnya. Jika perlu, siswa tidak usah kursus di tempat lain. 
Kursus, mengaji, dan sebagainya bisa dilakukan di sekolah,” paparnya. Muhadjir mengakui sebenarnya memang tidak mudah menjadi guru karena menjadi guru adalah panggilan hati, bukan semata-mata mencari uang. Karena itu, Muhadjir melihat di sinilah problem utama pendidikan yang harus dibenahi. 
“Saya baru menjabat 10 hari, belumlah. Saya rekap dulu kita lihat di mana persoalannya yang paling pokok. Guru saya jadikan titik simpul untuk mengurai pelayanan yang lain,” kata dia. Ketua Dewan Pendidikan Jatim Zainudin Maliki mendukung rencana Mendikbud untuk menghapus keharusan guru mengajar 24 jam. “Ini sangat penting. Jangan guru disandera dengan sertifikat yang pada akhirnya hanya memunculkan pabrik sertifikat, bukan menggali kompetensi. 
Kalau mau memberi kesejahteraan, beri saja. Jangan dikaitkan dengan sertifikasi,” tandasnya. Zainudin berpendapat, guru harus lebih banyak mendorong siswa untuk aktif dan kreatif. Guru juga harus bisa membuat situasi belajar yang efektif dan menyenangkan. “Dan di sinilah guru banyak yang lemah, mereka hanya ingin siswa lulus. 
Guru yang profesional itu tidak banyak bicara tapi mendorong siswa untuk aktif sehingga kepribadian siswa juga akan terbentuk dan mengalami langsung adanya kesulitan, kemudian guru juga bisa dinilai dalam kinerja melalui penilaian otentik, bukan dinilai dari sertifikasi dengan beban 24 jam mengajar,” katanya. 
Selain pengurangan jam mengajar, ketua umum Perhimpunan KB PII Jatim itu mengusulkan dilakukannya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru. Setelah itu, barulah kurikulum dibenahi dengan kurikulum yang terintegrasi. Yang dimaksud yaitu keterhubungan pembelajaran dalam suatu bidang yang memungkinkan keterlibatan lebih dari satu bidang studi. 
Bisa jadi, ketika satu pelajaran bisa dibantu dengan guru mata pelajaran lainnya, sebab pelajaran yang ada cukup terintegrasi. “Harus ada perubahan kurikulum dan saya rasa momentum ini cukup tepat. Harus ada perubahan sebab kurikulum saat ini juga masih dualisme. Perlu kurikulum terintegrasi di bawah 9 mata pelajaran,” tandasnya.

Minggu, 24 Juli 2016

8 KETERAMPILAN MENGAJAR YANG WAJIB DIMILIKI GURU

WAJIB BAPAK DAN IBU GURU KETAHUI, INI DIA 8 KETERAMPILAN MENGAJAR YANG WAJIB DIMILIKI GURU

http://cdn.tmpo.co/data/2014/10/17/id_335107/

Kuambil.com - Assalamualaikum wr wb,,,,,,,,, Selamat pagi rekan-rekan guru semua dan salam sejahtera untuk kita semua, pagi ini kuambil.com akan membagikan informasi mengenai 8 keterampilan mengajar yang wajib dikuasi guru . Simak artikel selengkapnya............,,,,,,,,

Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Padahal 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini penulis menyajikan 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di kegiatan belajar dan mengajar.



1.         Ketrampilan Bertanya

Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
Menimbulkan rasa keingintahuan
Merangsang fungsi berpikir
Mengembangkan keterampilan berpikir
Memfokuskan perhatian siswa
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.

Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.  Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.

2.         Ketrampilan Memberikan Penguatan

Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.

3.         Ketrampilan Mengadakan Variasi

Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu ; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

4.         Ketrampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.

5.         Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

a.         Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih


memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

b.         Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85).

6.         Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

7.         Ketrampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Ketrampilan mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dan  represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

8.         Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.



Sumber : disdik.beraukab.go.id
Copied from  : www.kuambil.com

Rabu, 13 Juli 2016

HANYA 2 PTN YANG MASUK 50 BESAR KAWASAN TIMUR INDONESIA

http://untad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/

Posted by Taqyuddin Bakri Date: Juli 13, 2016
Naik Tujuh Posisi, Untad Raih Peringkat ke- 43 dalam 4icu.org


Universitas Tadulako
Setelah pada Januari 2016 lalu berada di peringkat ke-50, Universitas Tadulako (Untad) kembali diakui eksistensinya oleh lembaga pemeringkat perguruan tinggi, 4International Colleges & Universities atau 4ICU. Dalam rilis periode Januari-Juni yang dirilis Juli 2016 ini, peringkat Untad naik tujuh tingkat ke posisi 43. Hasil itu terlihat langsung dalam tampilan laman 4icu.org yang baru dirilis.

Berada di posisi 43 merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Untad, termasuk para alumninya. Hal ini membuktikan bahwa Untad telah diakui sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Apalagi, Untad dalam pantauan 4icu.org terus mengalami tren kenaikan. Setelah sebelumnya, pada 2013, Untad masih berada di posisi 116, kemudian naik ke peringkat 94 pada 2014, dan naik drastis ke peringkat 50 pada periode Juli-Desember 2015 yang dirilis Januari 2016. Kini, peringkat itu bergerak naik ke posisi 43, dan meninggalkan semua PTN di Kawasan Timur Indonesia, khususunya PTN yang ada di Pulau Kalimantan, Sulawesi kecuali Unhas (25), Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Cita-cita Untad sebagai perguruan tinggi terbaik di Kawasan Timur Indonesia, saat ini mulai bahkan sudah menampakkan hasilnya. Dalam rilis 4icu.org, hanya dua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di Kawasan Timur Indonesia yang berada dalam posisi 50 besar, yaitu Universitas Hasanuddin (25) dan Universitas Tadulako (43). Dalam rilis 4ICU yang menyurvei 411 perguruan tinggi se-Indonesia, peringkat Untad berada di atas Universitas Sam Ratulangi (54), Universitas Pendidikan Ganesha (60), Universitas Negeri Gorontalo (70), Universitas Mulawarman (75), Universitas Nusa Cendana (89), Universitas Negeri Makassar (92), Universitas Haluoleo (102), Universitas Lambung Mangkurat (111), Universitas Mataram (115), Universitas Pattimura (120), Universitas Negeri Papua (135), Universitas Negeri Manado (142), dan Universitas Cenderawasih (219).

Hasil ini tentu saja merupakan buah dari kebersamaan yang terus terbangun dalam lingkungan Universitas Tadulako. Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS, ketika dihubungi, mengaku belum melihat rilis peringkat terbaru tersebut yang dikeluarkan 4icu.org periode Januari-Juni 2016. “Alhamdulillah kalau ada perubahan. Ini  sebagai buah kebersamaan, bukan karena rektor,” tandas Prof Basir Cyio berkomentar singkat.

SUMBER : www.untad.ac.id